Angka Realisasi Produksi Batu Bara Tinggi, CSR Dinilai Hanya Formalitas Belaka
- calendar_month Sel, 2 Des 2025
- visibility 427
- comment 0 komentar

DISKUSI WARKOP SEASON 1: Ketua GM FKPPI Kaltim, Bastian, Bersama Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong dan Wakil Ketua Komisi I DPRD Berau, Abdul Waris. Foto; (/red */)
Bastian menyebut bahwa realisasi produksi perusahaan pertambangan yang di mana PT Berau Coal di tahun 2024 tercatat sebesar 36.009.821, 89 ton, menunjukkan angka mencapai rekor tertinggi dibandingkan antara PT Berau Bara Abadi yang nilainya, 1.525.216,49 ton, sementara PT Berau Jaya energi, 1.82.669,14 ton.
“Saya berharap dengan adanya forum diskusi ini, penyaluran SCR dapat didengarkan oleh pihak perusahaan batu bara. Kami juga siap diundang di berbagai Kampung untuk membuka forum diskusi soal CSR dan kita buka-bukan data secara detail,” ungkapnya.
Forum ini bertujuan sebagaimana edukasi yang memberikan penjelasan saol SCR untuk masyarakat di lingkar tambang batu bara khususnya di kabupaten Berau. Kemudian diharapkan adanya rekomendasi dari pihak Kampung untuk kiranya dapat membentuk Pansus.
“Tujuan Panitia Khusus (Pansus) menggali berapa besaran disemua perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara untuk nilai SCR,” pintahnya.
Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong, menurutnya tanggung jawab sosial, lingkungan atau CSR diharuskan bisa digerakan kembali, sebagai mana berdasarkan Perda nomor 6 Tahun 2018 tentang CSR merujuk pada Peraturan Daerah tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP), yang mengatur kewajiban perusahaan dalam program CSR, termasuk perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, alokasi anggaran, serta sanksi bagi yang tidak patuh, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan secara berkelanjutan.
“CSR boleh jalan tapi tidak menumpang ke Kegiatan pemerintah. Begitupun sebaliknya bahwa CSR tidak mengurangi beban pemerintah daerah dan CSR tidak berlindung di program pemerintah. CSR harus sejalan dengan masyarakat desa atau kampung,” bebernya.
- Penulis: (/red */)
- Editor: (/redaktur/)



Saat ini belum ada komentar